Setiap
ciptaan Allah SWT mempunyai berbagai kelebihan dan rahasia, baik yang nampak
maupun yang masih tersembunyi. Misalnya telah kita ketahui, bahwa air yang
paling istimewa adalah air zam- zam, lalu batu yang paling istimewa adalah batu
hajar aswad, dan kayu yang paling istimewa adalah kayu kokka/ kaukah Asli.
Sinar matahari dan curahan hujan yang menyuburkan bumi, menumbuhkan pohon yang
mempunyai berbagai khasiat dan manfaat atas izin-Nya.
Pohon
Kokka / Kaukah adalah pohon yang tumbuh di Timur Tengah, Bukit Sinai, Hutan
kecil dekat Istambul, perkampungan tepi Sungai Nil, dan sejumlah Desa di
Nigeria. Pohon Kokka / Kaukah tumbuh bercabang dengan tinggi antara 1-10 meter.
Batangnya merupakan batang semu, tegak, bulat, berwarna coklat dan tersusun
dari pelepah daun (agak lunak). Daunnya memanjang hingga 10 – 40 cm dan
lebarnya 8 – 12 cm. Kayu Kokka / Kaukah Asli sangat familiar dan disukai
khususnya umat Muslim, karena dianggap Kayu yang memiliki “derajad” paling
tinggi dan mempunyai “khasiat dan manfaat” yang lebih daripada jenis kayu- kayu
yang lain. Selama berabad- abad, kayu tersebut telah digunakan sebagai
perhiasan para ulama dan ahli hikmah.
Hasil penelitian tahun 1987-1989 di Fak. MIPA UGM dengan
Chronometer menunjukkan, energi yang terdapat pada “Kayu Bertuah”, besarnya dua
kali lipat dibanding energi yang terdapat pada Tosan Aji/Pusaka.Artinya, media
kayu lebih praktis dijadikan “pegangan” atau pemancar energi metafisika karena
tidak ada pantangan tertentu saat membawanya. TUHAN tidak akan pernah
menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Setiap ciptaan memiliki manfaat. Dalam
“bekerja” Tuhan melalui ciptaan-Nya. Misalnya, Tuhan menawarkan racun melalui
ciptaan-Nya bernama kayu Setigi, dan mengobati malaria melalui pohon Kina, dan
sebagainya. Sebagian dari nikmat Tuhan adalah diciptakannya
tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat luar biasa.
Seorang pemerhati kayu, Drs. Budi Hardono pada tahun 1987 – 1989 mengadakan penelitian terhadap kayu-kayu yang karena memiliki keistimewaan itu kemudian diyakini “bertuah”. Dari sisi energi dilakukan di Fakultas MIPA UGM. Hasilnya? Dengan Chronometer –alat pengukur energi- buatan Amerika diketahui bahwa energi yang terkandung dalam kayu “bertuah” menunjukkan level energi dua kali lipat dibanding tosan aji. Jika tosan aji atau pusaka menunjukkan level 50, kayu-kayu “bertuah” menunjukkan level 100.
Disisi lain Fakultas Kedokteran
Hewan UGM juga telah meneliti kayu “bertuah” untuk kepentingan pengobatan.
Hasil penelitian tersebut ditemukan banyak kandungan kayu ”bertuah” yang
bermanfaat bagi kesehatan. Kayu memiliki kekuatan pemancar. Misalnya, anda
punya niat selamat dari kejahatan maka kayu itu berperan sebagai pemancar yang
frekuensinya tidak terukur dan ini sudah dibuktikan secara ilmiah.Kayu
memancarkan energi, nur atau cahaya. Cahaya memiliki frekuensi sangat tinggi
dan gelombang-gemombang molekul ion yang jika dipicu dengan doa dari jalur
agama maupun “amalan” dari jalur ilmu, frekuensinya menjadi lebih kuat dan
tinggi dan menimbulkan aura. Nur atau cahaya rumusnya 328 tahun cahaya atau R
sehingga logika manusia tidak dapat menjangkau. Energi yang terdapat pada
kayu “bertuah” itu terlalu halus dan relatif dan secara kimiawi terdeteksi.
Ketika masih hidup, kayu “bertuah” mengandung zat-zat netrogenium yang sangat
tinggi sebagai pencegah kanker. Baik dipakai oleh orang- orang yang
menderita penyakit jantung, memacu peredaran darah menjadi lancar,
memaksimalkan metabolisme tubuh, dan meningkatkan daya konsentrasi sehingga
dapat membantu proses belajar anak- anak.